Bener kata Dilan.. Jangan rindu. Berat. Iya.. emang berat. Apalagi yang dirindukan sudah jadi milik orang. Tapi jangan pernah salahkan rindu, karena akan memberikan kesan yang lebih pada pertemuan yang dinantikan.
Aku sedang rindu. Rindu pada teman? sahabat? atau hanya kenalan? teman dekat mungkin? tapi yang jelas pacar orang.. haha. Aku rindu berat. Pada polah tingkahnya, kekonyolannya, humornya, dan tawanya yang khas. Aku mungkin terlalu berharap, tapi entah mengapa aku merasa bukan hanya aku satu-satunya yang merindunya. Hatiku berkata dia juga rindu. Tapi mungkin sedikit. Tapi setidaknya rindu. Ya.. tak apalah..
Aku rindu. Tapi hanya bisa membaca history percakapan yang nggak pernah jelas, dan nggak pernah membuatku bosan. Sebenarnya aku ingin mengiriminya pesan. Takut. Iya.. karena bisa jadi dia sedang bersama kekasihnya. Dari pada menghiraukan pesanku yang memang tidak untuk diprioritaskan lebih baik memandang senyum orang yang di cintainya.
Banyak orang yang sangat bahagia karena liburan tiba. Tapi aku tidak. Entah.. aku merasa kehilangan. Aku merasa rindu. Yang kata Dilan itu berat. Aku ingin tak ada liburan, agar aku bisa terus bersamanya dan selalu ada alasan untuk saling berkirim pesan. Walau hanya sebatas tugas kuliah.
Apalagi ketika mengingat aroma parfumnya. Ah.. betapa berdosanya. Mengapa aku begitu tega memiliki perasaan pada orang yang bukan milikku. Apakah aku egois?? yang hanya menikmati kebersamaan dengannya. Menikmati dengan bahagia. Padahal di tempat yang berbeda seorang pemilik sedang menantikan kepulangannya.
Apakah salah? Aku harap tak ada yang salah. Karena aku juga wanita. Dan aku juga ingin mencinta. Kayak lagu aja.. ekekeke.. Tapi sudahlah, aku hanya harus tetap dalam diam dan menikmati setiap kesempatan bersama dia. Dia.. milik seseorang.
Bagus ceritanya.
BalasHapusIkuti juga blog saya
👇👇👇👇👇👇👇
1000sajakrindu.blogspot.co.id.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus