dan ku terpesona seketika
oleh tatapan dari dirinya
mengadu rasa seperti gelora
tak mampu bertahan semestinya
melamban bak melodi dilema
menumpuk bahkan dalam senja
melarikan hati kala terpenjara
seperti rubah tak bersuara
akulah pemilik hati manusia
tumbuh sendiri seperti benda
menjatuhkan hati pada dirinya
berpegang erat pada semesta
akankah ada rasa?
bahkan ketika dirinya tiada
masih tersisa tatap matanya
kala malam sedang berbicara
oh.. mungkinkah ini rasa?
saat kutak tau lagi kemana
menolak setiap hati berkata
hanya sadar yang mencoba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar