saat berdiri di persimpangan
aku melamun penuh gundah
kamu menatap kosong tak terarah
hanya diam yang menyelimuti kata
saat kitab suci yang kita baca tak sama
ketika tempat ibadah kita berseberangan
seakan hati berdiri di ujung kehancuran
retak tak akan bisa di cegah
hanya berjuang atas nama cinta
tak ada restu apalagi ikat
ribuan mulut sibuk mencerca
caci maki terus terlontar
semakin lama cinta semakin kuat
tapi hina dimanapun menghantui
bahkan perbedaan mematikan rasa
kala keyakinan memupus harapan
ucapan doa yang tak sama
bukan satu waktu ketika beribadah
tak searah bahkan hari raya
dan sirna kala tertentang
apik
BalasHapusterima kasih
Hapus